Senam Lantai
Senam
lantai merupakan senam yang dilakukan di lantai. gerakan senam lantai lebih
menitikberatkan pada faktor kekuatan dan kelenturan. Namun, bukan berarti
komponen lain dari kebugaran jasmani tidak terlibat di dalamnya. Secara
hierarki, senam lantai ini harus dilakukan secara teratur. Jika latihan tidak
dilaksanakan dengan teratur maka akan memengaruhi otot dan sendi yang telah
dilatih.
Sebelum memulai melakukan serangkaian gerakan senam lantai, tentu harus sudah
menguasai gerakan dasar senam lantai dengan benar, supaya pada saat melakukan
rangkaian gerakan senam lantai bisa berjalan dengan lancer.
Senam Lantai sama seperti cabang olahraga yang lainnya
juga, dimana dalam setiap cabang olahraga pasti ada beberapa peraturan yang
dibuat, dimana peraturan itu dibuat, supaya tidak untuk dilanggar, dan untuk
mengamankan pertandingan agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
ataupun dilakukan. Tentu saja jika ada yang berbuat curang maupun tidak
mematuhi peraturan yang telah dibuat sedemikian rupa, maka akan ada beberapa
hukuman yang diberikan untuk para atlet tersebut sama halnya dengan cabang
olahraga lainnya.
Peraturannya
sendiri mengacu pada kemampuan dari para atlet tersebut, maka setiap
perkembangan zaman akan muncul peraturan baru lagi, dimana peraturan ini dibuat
agar para atlet dapat lebih meningkatkan kekuatannya untuk dapat lebih bersaing
di kancah dunia internasional untuk menjadi para atlet yang hebat dan bisa
memecahkan rekor yang dipegang oleh para atlet yang sebelumnya telah duluan
mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang telah ada.
Berikut
adalah beberapa peraturan yang ada dalam cabang olahraga Senam Lantai
- Peralatan
Dalam peraturan senam lantai sendiri
ada beberapa hal yang harus diketahui, salah satunya adalah dalam soal
peralatan ini, dimana seperti yang kita tahu pada olahraga ini kita memiliki
berbagai macam alat yang ada pada senam lantai ini. Dalam senam lantai ini ada
beberapa alat yang digunakan dan juga memiliki beberapa peraturan yang telah
menjadi standar bagi para atlet yang ingin melakukan olahraga ini sendiri,
alat-alat yang ada pada senam lantai ini sendiri khususnya untuk atlet putra
adalah lantai dengan ukuran 12 x 12 m, setelah itu adalah kuda-kuda pelana
dengan panjang 1,6 m dan juga tinggi 1,1 m. Kemudian adalah gelang-gelang
dengan tinggi 2,55 m dan jarak 0,50 m. Setelah itu adalah kuda-kuda lompat
dengan panjang 1,6 m dan juga tinggi 1,35 m. Kemudian adalah palang sejajar
dengan ukuran panjang 3,5 m, jaraknya sendiri adalah 0,48 sampai dengan 0,52 m
dan mempunyai tinggi 1,75 m. Dan untuk palang tunggal sendiri mempunyai panjang
2,4 m dan tinggi 2,55 m.
Alat
yang digunakan untuk para atlet wanita sendiri memiliki perbedaan dengan atlet
pria tadi, untuk atlet ini sendiri menggunakan kuda-kuda lompat dengan ukuran
panjang 1,6 m dan tinggi 1,2 m. Setelah itu menggunakan palang bertingkat
dengan panjang 2,4 m, serta tinggi untuk palang bawah dan juga palang atasnya
masing-masing adalah 1,5 m dan 2,3 m. Alat selanjutnya yang biasa dipakai
disini adalah balok keseimbangan dengan ukuran panjang 5 m dan tinggi 1,2 m.
Untuk ukuran lantainya sendiri tidak ada perbedaan antara atlet pria dan juga
wanita, yaitu dengan ukuran lantai 12 x 12 m.
- Peraturan umum
Peraturan
ini sendiri terdiri dari beberapa bagian sendiri. Yang pertama adalah mengenai
peraturan umum dari kejuaraan beregu, dimana pada setiap regu yang ada
mempunyai 6 pesenam putera ataupun putrid. Setelah itu dalam regu ini terdiri
dari rangkaian wajib dan juga rangkaian pilihan, dimana pada putera mempunyai 6
alat dan puteri memiliki 4 alat. Juara beregu adalah regu dengan jumlah nilai
terbanyak dari jumlah 5 pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkai
yang wajib dan pilihan.
Peraturan
umum kedua adalah mengenai kejuaraan perorangan serba bisa, dimana pada hal ini
peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi yang
pertama tadi, atau 1/3 dari jumlah peserta yang mengikuti senam lantai ini.
Kemudian peserta dibatasi dari tiap Negara ataupun daerah. Juara dari perorangan
serba bisa ini sendiri adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I, ditambah dengan nilai kompetisi II pada selurut
alat yang digunakan.
Peraturan
umum yang terakhir adalah mengenai kejuaraan perorangan per alat, pada
peraturan ini sendiri peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil
kompetisi I pada alat tersebut. dibatasi oleh dua pesenam dari tiap Negara atau
daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti pesenam. Juaranya sendiri adalah
dari rata-rata kompetisi I ditambah dengan kompetisi III ini dari masing-masing
alat.
Macam-Macam
Senam Lantai:
1. Guling Depan
Berikut ini adalah cara memberikan
bantuan guling depan:
a. Teman yang membantu berdiri pada salah satu lutut (kanan), kaki yang lain
(kiri) diposisikan sedemikian rupa supaya dapat membantu kekuatan dan
keseimbangan.
b. Selanjutnya Tangan kanan teman yang membantu memegang tengkuk, dan tangan kiri membantu untuk memberikan dorongan paha atau pinggul yang melakukan guling depan.
c. Ketika badan berguling, teman yang membantu mengangkat pundaknya, ini supaya kepala bagian belakangnya yang melakukan guling depan tidak menyentuh matras.
b. Selanjutnya Tangan kanan teman yang membantu memegang tengkuk, dan tangan kiri membantu untuk memberikan dorongan paha atau pinggul yang melakukan guling depan.
c. Ketika badan berguling, teman yang membantu mengangkat pundaknya, ini supaya kepala bagian belakangnya yang melakukan guling depan tidak menyentuh matras.
2. Guling Belakang
Berikut ini adalah cara memberikan
bantuan guling belakang:
a. Teman yang membantu menopang dan mendorong pinggang yang melakukan berguling ke belakang dan membawanya ke arah guling.
b. Teman yang membantu mengangkat panggul peserta serta membawa ke arah guling ke belakang.
a. Teman yang membantu menopang dan mendorong pinggang yang melakukan berguling ke belakang dan membawanya ke arah guling.
b. Teman yang membantu mengangkat panggul peserta serta membawa ke arah guling ke belakang.
3. Berdiri dengan tangan (Handstand)
Beberapa
bentuk latihan gerak untuk menuju sikap handstand sebagai berikut:
a. Latihan lompat kelinci di lantai, berusaha mengangkat kaki lebih tinggi.
b. Bersandar ke tembok, cobalah naik ke sikap handstand dengan merayap.
c. Menghadap ke tembok, latihan handstand dengan sikap awal yang sebenarnya. Satu kaki dilempar terlebih dahulu, di susul kaki yang satunya. Kedua tangan dekat ke tembok.
d. Dengan pertolongan teman, yaitu pada saat kaki diangkat lurus ke atas pembantu segera memegang kedua kaki atau memegang panggulnya
a. Latihan lompat kelinci di lantai, berusaha mengangkat kaki lebih tinggi.
b. Bersandar ke tembok, cobalah naik ke sikap handstand dengan merayap.
c. Menghadap ke tembok, latihan handstand dengan sikap awal yang sebenarnya. Satu kaki dilempar terlebih dahulu, di susul kaki yang satunya. Kedua tangan dekat ke tembok.
d. Dengan pertolongan teman, yaitu pada saat kaki diangkat lurus ke atas pembantu segera memegang kedua kaki atau memegang panggulnya
4. Lompat
harimau
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada diatas ujung kuda-kuda.
d. Sikap akhir jongkok terus berdiri.
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada diatas ujung kuda-kuda.
d. Sikap akhir jongkok terus berdiri.
5. Lompat Jongkok
Cara melakukan lompat jongkok :
a. Awalan lari cepat badan condong kedepan
b. Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c. Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d. Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
6. Round Off
Cara melakukan lompat jongkok :
a. Awalan lari cepat badan condong kedepan
b. Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c. Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d. Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
6. Round Off
Round off adalah : Suatu satuan
gerakan yang terdiri dari :
a. Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
b. Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Cara melakukan :
a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
a. Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
b. Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Cara melakukan :
a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
7.
Lompat Kangkang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke samping).
c. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
8. Head Stand
a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:
a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
f. Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
9. Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
10. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
a. Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
11. Salto
Gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah: pesenam itu dengan gesitnya melakukan beberapa kali.
12. Guling Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk :
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke samping).
c. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
8. Head Stand
a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:
a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
f. Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
9. Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
10. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
a. Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
11. Salto
Gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah: pesenam itu dengan gesitnya melakukan beberapa kali.
12. Guling Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk :
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
Rangkaian gerakan adalah gabungan
gerkaan yang dilakukan secara berurutan atau berkelanjutan tanpa adanya waktu
untuk berhenti selama melakukan gerakan tersebut. Gerakan rangkaian senam
lantai tanpa alat meliputi berikut ini:
1.
Rangkaian Gerakan Guling Depan dan
Lenting Tengkuk/ Kepala
Cara melakukan gerakan guling depan
dan lenting tengkuk/ kepala sebagai berikut:
a. Melakukan guling depan dengan cepat.
b. Ketika posisi akhir guling tercapai, lanjutkan gerakan ke depan dengan memberikan loncatan agak ke depan.
c. Saat tangan dan kepala menumpu, segera lecutkan kaki dan mendarat dengan kedua kaki.
a. Melakukan guling depan dengan cepat.
b. Ketika posisi akhir guling tercapai, lanjutkan gerakan ke depan dengan memberikan loncatan agak ke depan.
c. Saat tangan dan kepala menumpu, segera lecutkan kaki dan mendarat dengan kedua kaki.
2.
Rangkaian Gerakan Kayang dan
Handstand
Cara melakukan rangkaian gerakan
kayang dan handstand sebagai berikut:
a. Melakukan gerakan kayang.
b. Setelah gerakan kayang sempurna, angkat kedua kaki lurus ke atas dengan bertumpu pada kedua tangan.
a. Melakukan gerakan kayang.
b. Setelah gerakan kayang sempurna, angkat kedua kaki lurus ke atas dengan bertumpu pada kedua tangan.
0 comments:
Post a Comment